Pada kesempatan tersebut, Sekda Maesyal Rasyid meminta kepada para mahasiswa untuk jadi pelopor di masyarakat, khususnya dalam membantu memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah untuk menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi di masyarakat.
"Ketika kondisi sedang mengalami inflasi, dan penyesuaian harga akibat kenaikan BBM, mahasiswa dapat menjadi pelopor, membantu memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah dan melakukan aksi nyata yang langsung menyentuh masyarakat," pinta sekda
Sekda menambahkan, Pemkab Tangerang terus berupaya mengatasi permasalah dan beban masyarakat akibat inflasi sebagai dampak kenaikan BBM.
"Dengan situasi kondisi saat ini, kita turut merespon upaya pemulihan ekonomi dengan menggelontorkan anggaran Rp. 73 milyar untuk membantu masyarakat," jelas Sekda.
Sekda juga berharap para mahasiswa juga dapat terus menumbuh kembangkan hubungan yang harmonis dengan semua pihak, baik sesama mahasiswa, pemerintah maupun masyarakat.
"Dengan LK-2 ini, mahasiswa diharapkan dapat menumbuh kembangkan hubungan emosional dengan masyarakat dan pemerintah, mencari solusi kondisi saat ini. Sampaikan aspirasinya dengan baik untuk kemajuan bangsa," ungkap Sekda.
LK-2 intermediate training dilaksanakan selama tujuh hari dan diikuti oleh sekitar 17 kader HMI Tangerang Raya dari berbagai kampus universitas di Banten.
Turut hadir presedium Majelis KAHMI Provinsi Banten Moh. Bahri yang juga politisi Gerindra, Ketua umum PB HMI Afandi, Ketua Umum HMI Cabang Tangerang Raya, Abdel Mubarak dan Ketua Panitia LK-2 Eko.
(Red)