Sarpin Selaku Kepala Desa Margaluyu mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan proposal ke dinas terkait agar bisa segera turun tangan cek lokasi terlebih menjadikan paket pengerjaan bronjong penanggulangan banjir menjadi skala prioritas.
"Talut guna menutup seluruh daerah aliran sungai (DAS). Proposal hanya mencantumkan 300-500 meter. Talut bronjong yang diusulkan lebar tiga meter dan tinggi 1,5 meter dari permukaan air," Ujarnya.
Dengan pemukiman penduduk yang padat bermukim di kawasan DAS Cisimeut dan rawan bencana longsor yang berjumlah dua RT dikampung Jampang Ilir.
"Bahkan Sisa bebatuan dan tanah yang masih tertinggal di bagian atas membuat warga selalu was-was dan sangat membahayakan, karena bisa terjadi longsor susulan setiap saat," cetus kepala Desa
Sementara, Udin selaku Warga, korban banjir bandang yang terjadi 13 tahun lalu itu menyisakan trauma yang cukup mendalam. Banyak macam perabotan rumah tangga milik warga rusak bahkan ada juga yang hanyut akibat di terjang air.
"Saya berharap kepada dinas terkait untuk segera merealisasikan pembangunan talud. Tanah di DAS mudah bergeser dan retak. Berpotensi menimbulkan longsor susulan," Katanya. (Cecep)