Mayat tersebut diketahui oleh sejumlah pelajar dari sekolah sekitar ketika hendak mencari bambu untuk bendera, para pelajar mencium bau busuk lalu memastikan menggali titik bau tersebut. Sehingga para pelajar melihat ke lubang dan benar dugaan mereka bahwa ada mayat yang terkubur.
Atas penemuan itu, langsung di laporkan ke Koramil 13/Cisoka yang tidak jauh dari lokasi tempat kejadian. Kemudian langsung melaporkan kejadian ke pihak kepolisian untuk memastikan bahwa adanya mayat terkubur di dalam tanah yang berada di lahan kosong.
Kepala desa Munjul, Wawan mengatakan penemuan mayat tersebut diduga korban kejahatan.
"Benar kami ada penemuan mayat dalam kondisi di kubur, di duga korban kejahatan," kata Wawan.
Wawan juga jelaskan, kondisi mayat saat ditemukan sangat mengenaskan.
"Kondisi mayat sebagian tidak utuh. Saya tidak melihat betul secara pasti karena tidak kuat dengan aroma bau busuknya. Tapi kondisi cukup memperhatikan kepala nya sudah menjadi tengkorak di balut kain sarung dan sebagian masih utuh," katanya.
Di lain sisi, Wawan mengungkapkan, adanya penemuan mayat dikubur berawal dari pelajar sekolah di wilayah desanya sedang mencari bambu untuk bendera dan kebetulan tidak jauh di lokasi tempat kejadian para pelajar tersebut melaporkannya ke Koramil 13/Cisoka dan di tindak lanjuti lebih lanjut.
"Pelajar ingin mencari bambu untuk bendera. Ketika mencari tersebutlah mereka mencium bau busuk dan memastikan dan menggalinya, ternyata benar dugaan para pelajar tersebut ada mayat, ya mungkin itu jalan serta do'anya dari keluarga yang di tinggalkan sampai ditemukan keluarganya yang hilang ini."ungkapnya.
Untuk selanjutnya mayat tersebut di bawa tim Inafis Polresta Tangerang untuk melakukan autopsi ke rumah sakit terdekat. (Lingga)