Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan Desa Wisata melalui pendampingan melalui Perguruan Tinggi. Karena itu Kementerian Pariwisata memandang penting kerjasama dengan Perguruan Tinggi terutama dalam pengembangan SDM Desa Wisata.
Kasubid Kementrian dan Usaha Masyarakat Rulyta Masruri Rahmaesa, SE menjelaskan, penelitian seusai mengikuti kegiatan Sosialisasi Kerjasama Pergurusan Tinggi dengan Kementerian Pariwisata dalam rangka Pendampingan Desa Wisata.
“Untuk dijadikan desa binaan pariwisata, Adapun kegiatan yang sudah berjalan saat ini antara lain sanggar seni, rumah pintar cigaru, kopi badak cigaru, dan kacang baning khas cisoka," katanya, Jumat (24/5/2019).
Pendampingan akan melibatkan masyarakat secara langsung, terutama kepada generasi muda pelaku wisata di Telaga Biru Cigaru, Cisoka.
“Desa wisata ini nantinya, menyajikan aktivitas kebudayaan untuk memanjakan wisatawan yang datang seperti kerajinan, kuliner, penginapan dan outbound adventure,” tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan Dosen Politeknik Sahid Kadek Wiweka SST., M.Par mengatakan, Kegiatan Pelatihan berbasis Kerjasama Perguruan Tinggi dengan Kementerian Pariwisata dalam rangka pendampingan desa wisata baru pertama kali diadakan.
“Program pendampingan terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, monitoring, pelaporan, seminar atau FGD hasil pendampingan dan penyerahan hasil apresiasi pendampingan desa wisata,” ujarnya.
Perguruan tinggi yang dijadikan sebagai mitra kerjasama dalam menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan terhadap salah satu desa binaannya, yaitu Desa Cisoka yang mempunyai destinasi wisata Danau Biru Cigaru, Dalam kegiatan ini dibagikan tas dan sembako bagi 50 peserta buka puasa bersama oleh Kemenpar.
"Salah satu daya tarik Telaga atau Danau Biru adalah karena warna airnya bisa berubah-ubah sendiri. Masyarakat mengenal Telaga Biru
memiliki warna hijau, biru, serta biru
toska. Pergantian warna ini disebabkan karena lokasi ini adalah bekas daerah tambang. Sisa pertambangan ini memiliki kadarkeasaman tinggi akan membuat telaga berganti-ganti warna," ucapnya.
Pengelola Destinasi Wisata Cigaru Priyanto Indra mengatakan, semoga dengan adanya kunjungan dari Politeknik Sahid Jakarta, masyarakat dan pengelola bisa lebih giat lagi untuk memajukan destinasi wisata Cigaru.
“Kami bersama dengan pengelola akan terus berupaya menyajikan wisata yang terbaik bagi para pengunjung, dan mengikuti perkembangan zaman now, dan kekinian,” ujarnya. (Mad sutisna)