Dedy mengatakan, film Hanya Manusia adalah film yang menceritakan tentang kepolisian. Film itu, berada di bawah naungan Divisi Humas Mabes Polri. Dia menambahkan, film yang dibintangi Prisia Nasution, Lian Firman, dan Yama Carlos tayang serentak di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari ini.
“Melalui film ini, masyarakat dapat mendapat gambaran tentang kerja-kerja polisi,” kata Dedy.
Dedy menjelaskan, sesuai dengan judulnya, film Hanya Manusia menggambarkan bahwa sejatinya polisi adalah manusia biasa. Menurutnya, film karya sutradara Tepan Kobain yang naskahnya digarap Rebecca M. Bath, Monty Tiwa, dan Putri Hermansjah ingin menunjukkan, sebagai manusia biasa, polisi juga kadang berada pada titik konflik batin antara tugas dan keluarga.
“Polisi itu hanya manusia. Sama dengan masyarakat lain. Bedanya salah satu tugas polisi adalah menjaga dan melayani masyarakat,” ujarnya.
Menurut Dedy, tema utama film Hanya Manusia adalah tentang perdagangan manusia atau human trafficking. Melalui film itu, ingin disampaikan pesan agar semua lapisan masyarakat melawan kejahatan perdagangan manusia. Sebab kejahatan itu, dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja.
“Mudah-mudahan dengan film ini masyarakat dapat mewaspadi kejahatan dalam hal ini kejahatan perdagangan manusia serta dapat semakin mendalami bahwa polisi itu hanya manusia sehingga dapat memperkuat ikatan humanis dengan masyarakat,” tandasnya. (Mad Sutisna)