Ketua komunitas MBM, Efendi menjelaskan, bahwa lomba mancing bulanan tersebut, merupakan kegiatan rutin yang digelar komunitasnya.
Kali, kata Efendi, lomba bulanan MBM diikuti sekitar 500 peserta yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek).
"Lomba dibagi dua sesi, di mulai pada hari Sabtu, (2/3/19) pukul 15.00 wib, dan finish pada hari Minggu (3/3/19) pada pukul 11.00 wib," kata Efendi.
Ia menjelaskan, pantai Tanjung Kait paling diburu oleh para penghobi mancing bagan karena jenis ikannya yang beragam dan pasilitas yang mendukung.
"Pada dasarnya semua pantai sama, namun di pantai Tanjung Kait fasilitasnya lebih mendukung seperti jenis ikan yang lebih banyak, bagan yang berjumlah hampir 300 bagan, serta penyediaan perahu yang memadai, jadi lebih mendukung untuk perlombaan mancing," ungkapnya.
Keberadaan komunitas MBM, jelas memberikan kontribusi bagi masyarakat pesisir di wilayah itu.
Pasalnya, selain memenuhi kebutuhan konsumsi untuk para peserta, sewa perahu, sewa bagan, penediaan upan dan parkir kendaraan, dapat meningkat perekonomi bagi masyarakat Tanjung Kait.
"Banyak keuntungan dari kehadiran MBM di pantai Tanjung Kait, para pedagang makanan sangat di untungkan, karena peserta membutuhkan konsumsi yang cukup banyak saat bermalam mengikuti lomba. Selain itu, kebutuhan upan, perahu, sewa bagan dan parkir kendaraan juga menjadi penghasilan bagi masyarakat," jelasnya.
Sedianya, setelah melakukan pendaftran kepada panitia, para peserta lomba MBM dengan membawa perlengkapan mancing dan konsumsi, langsung bergegas menuju bagan yang berada di tengah laut dengan menggunakan perahu yang disewa dari nelayan setempat.