Program "Cintai Mata" Hadirkan Skrining Katarak di Kabupaten Tangerang untuk Cegah Kebutaan

Tangerang, lensafokus.id -- Kabupaten Tangerang meluncurkan program inovatif bernama "Cintai Mata" yang bertujuan untuk mencegah kebutaan melalui skrining katarak, berkolaborasi dengan spesialis mata. Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka gangguan penglihatan di Indonesia, dengan katarak sebagai salah satu penyebab utama. Menurut data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), pada tahun 2017 terdapat sekitar 8 juta orang di Indonesia dengan gangguan penglihatan, termasuk 1,6 juta orang yang mengalami kebutaan. Di Kabupaten Tangerang, Puskesmas Jalan Emas berperan penting dalam upaya ini dengan melakukan skrining dan deteksi dini katarak.

Katarak merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan yang dapat dicegah, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Di Indonesia, katarak menempati posisi kedua setelah glaukoma dalam hal penyebab kebutaan. Mengingat dampak luas dari gangguan penglihatan terhadap kualitas hidup, baik fisik maupun mental, program ini dirancang untuk memberikan solusi yang efektif.

Inovasi "Cintai Mata" melibatkan kolaborasi antara Puskesmas Jalan Emas dan Rumah Sakit Annisa, serta dukungan dari berbagai pihak termasuk media sosial dan kader kesehatan setempat. Skrining dilakukan setelah jam pelayanan puskesmas untuk mendeteksi tanda-tanda awal katarak pada warga, terutama mereka yang berusia di atas 45 tahun. Mereka yang terdeteksi mengalami katarak akan dirujuk untuk mendapatkan tindakan medis yang diperlukan, termasuk operasi gratis melalui BPJS.

Program ini tidak hanya menyediakan akses lebih mudah untuk pemeriksaan mata, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan angka kebutaan dapat berkurang secara signifikan. Pada tahun 2022, capaian penemuan kasus katarak di Puskesmas Jalan Emas meningkat drastis, mencapai 168% dari target yang ditetapkan. Sejak Maret 2022, sebanyak 141 dari 172 orang yang diskrining mengalami katarak dan telah menjalani operasi.

"Program 'Cintai Mata' tidak hanya mempermudah akses layanan kesehatan mata, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining dan deteksi dini," ungkap Kepala Puskesmas Jalan Emas. Dengan hasil positif yang dicapai, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya kesehatan mata di daerah lain, mengurangi angka kebutaan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
(red)

Rate this item
(0 votes)
Go to top