Dalam sambutannya, Sekda mengatakan, penempatan 20 peserta magang kerja di Jepang merupakan salah satu upaya Pemkab Tangerang melalui Dinas Tenaga Kerja yang bekerja sama dengan PT Dewa Aksara Nusantara atau dikenal ISO Jepang dalam rangka menekan angka pengangguran pada usia produktif di Kabupaten Tangerang.
"Ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Tenaga Kerja bekerja sama dengan Iso Jepang, dalam hal menekan angka pengangguran pada usia produkti," ungkapnya.
Sekda menegaskan, pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tangerang meningkat cepat dan tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Tingginya persaingan calon pekerja dalam negeri, khususnya di Kabupaten Tangerang dan besarnya peluang lapangan bekerja di luar negeri merupakan salah satu latar belakang pengiriman peserta magang untuk bisa bekerja di luar negeri.
"Alhamdulillah, di tahun ini kita berangkatkan 20 peserta (Bacth I) ke perusahaan di Jepang secara bertahap, yang sudah lolos melakukan pelatihan bahasa dan budaya Jepang, serta sebanyak 16 peserta (Bacth II) yang lulus seleksi masuk ke asrama ISO Jepang yang ada di Depok untuk menjalani pelatihan," tegasnya.
Ia berpesan kepada seluruh peserta yang akan diberangkatkan untuk selalu berdoa, meminta restu orang tua serta menguatkan mental dan kedisiplinan serta mampu menerapkan subdisiplin ilmu dan pengalaman yang dimiliki saat magang kerja nantinya.
Dikesempatan yang sama Direktur PT. Dewa Aksara Nusantara (ISO Jepang) Gegi Hartoyo menyampaikan, para peserta sudah dibekali selama tiga bulan di asrama. Pelatihan tersebut meliputi bahasa, budaya serta diselingi mental dan fisik. Karena untuk program penempatan kerja maupun magang di Jepang itu sangat selektif.
"Nantinya bagi calon pekerja migran di Jepang, ditempatkan di berbagai bidang seperti pengolahan makanan, pengelasan, manufaktur dan pertanian," imbuhnya.
Gegi menambahkan, awal tahun 2024 PT. Dewa Aksara Nusantara (ISO Jepang) memiliki enam kantor cabang di kota-kota besar di Jepang yang berfungsi sebagai pusat informasi dan sebagai pusat pengaduan bagi para pekerja migran.
"Jadi untuk para pekerja migran yang ada di Jepang jangan khawatir, ketika ada permasalahan atau ada hal yang ingin disampaikan, Kami sudah tersedia di sana," tutup dia. (Red)