Kapolres berbaur bersama santri dan pengasuh pondok pesantren menyantap hidangan berbuka yaitu nasi liwet, sambal, dan ikan asin, Kamis (9/5/2019).
Dalam sambutannya, Kapolres Lebak mengajak elemen pesantren menjadi pelopor persatuan pasca pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019. Menurutnya, kalangan pesantren baik kiyai ataupun santri jangan terpengaruh berita hoaks dan juga jangan menjadi penyebar hoaks.
"Apalagi untuk para santri, jangan melakukan tindakan-tindakan provokatif atau menghasut. Itu bukan karakter santri," ujarnya.
Sementara itu Wakapolres Lebak Kompol.Wendy Andrianto S.IK menambahkan, unsur pesantren juga jangan terpengaruh dengan ajakan untuk memobilisasi massa. Menurutnya, pemungutan suara berlangsung aman dan damai serta transparan. percayakan tahapan selanjutnya yakni rekapitulasi kepada penyelenggara pemilu.
"Siapa pun yang terpilih, itulah pemimpin kita dan kita doakan, semoga yang terpilih dan menjadi pemimpin di negeri ini bisa amanah dan berbuat untuk rakyat," terangnya.
Wakapolres berharap, ulama dan santri dapat menyebarkan pemahaman kepada masyarakat bahwa menciptakan suasana aman dan damai merupakan tanggung jawab bersama. Terlebih, kata dia, di bulan Ramadan akan lebih baik untuk memperbanyak ibadah.
Senada dengan Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Kyai Jajang Murtado menyebut, sebagai bagian dari warga negara, ulama, ustad, dan santri harus melakukan segala tindakan berdasarkan koridor hukum. Dikatakannya, pesta demokrasi telah dilaksanakan sehingga siapa pun harus menerima hasilnya.
"Jangan ada gerakan massa atau tindakan provokasi. Siapa pun yang terpilih itulah yang dipercaya rakyat," ucapnya. (Mad sutisna)