Hal tersebut diungkapkan Zaki ketika ditemui media seusai acara Pengukuhan dan Mukernas Persada ID di Hotel Atria Kelapa Dua Kab. Tangerang. bahwa yang direkam di video tersebut tidak jelas siapa yang minta duit, berapa duit terus kapan itu dilakukan, coba di lihat lagi dengan seksama, bukan Dia menyanggah apalagi memproteksi atau melindungi tapi semuanya itu kan masih belum jelas, biarkan nanti inspektorat bekerja untuk memeriksa.
"Tapi kalau dari videonya sendiri nggak ada itu kalimat permintaan duit di situ nggak ada juga kalimat negosiasi atau apa atau di rekaman ketika diberikan duitnya, ini yang perlu di perlu diklarifikasi dan dijelaskan segambalang-gamblangnya agar tidak menjadi lebih viral," ungkap Zaki.
Zaki pun meminta kasus video yang viral ini agar di klarifikasi oleh Inspektorat Kab. Tangerang nanti kalau bisa si pelapor atau yang mengupload videonya melakukan laporan juga biar kita lebih jelas biar tidak ada kesalah pahaman yang terus berlanjut tanpa ada kejelasannya.
Sementara itu Camat Kresek Zaenudin mengatakan pihaknya tidak pernah meminta sesuatu imbalan untuk pelayanan, dan kejadian vidio viral tersebut tidak jelas dan stafnya pun tidak meminta kepada masyarakat yang menerima pelayanan.
"Kami dari pihak kecamatan Kresek tidak meminta apa-apa kepada masyarakat, dan di video viral itu pun hanya seolah olah memberi sesuatu, tetapi saya tegaskan tidak meminta," ungkap Camat menjelaskan.
Terkait pemberitaan yang sedang viral di jagat media soaial Instagram yang di unggah oleh akun @infotangerang.id, @Infobalaraja, memang masyarakat sedang mendapatkan pelayanan di Kecamatan Kresek.
Saya sudah melakukan rapat internal bersama staf pelayanan, tidak ada permintaan apa pun didalam video viral tersebut hanya seolah-olah mereka merekam dan memposting dimedsos.
"Saya tegaskan tidak ada permintaan apa pun, hanya divideo tersebut seolah-olah ingin memberi sesuatu untuk pelayanan," tegas Zaenudin yang juga mantan Sekcam Tigaraksa. (agie/rlsinfokom)