Jambe, lensafokus.id; Kendati hujan turun gerimis, tidak mengurungkan niat para musisi Tangerang, Banten, untuk melakukan konser amal bertempat di Jalan Raya Perempatan Solong, Jambe, Ahad (5/1).
Kegiatan amal para musisi Tangerang untuk bantuan korban terdampak banjir ini, di inisiasi oleh Fadly Ferdiansyah dan Agus Suhendra.
Dalam acara itu, hadir Kepala Desa Tipar Raya, Kec. Jambe, Lala Sutawijaya, SH. yang memberikan apresisi kegiatan para pemusik Tangerang. "Saya bangga, para musisi Tangerang, khususnya di Kecamatan Jambe yang telah menggalang dana untuk membantu warga di Kabupaten Tangerang dan Kab. Lebak, yang terdampak banjir" kata Lala.
Suasana cuaca yang hujan kemudian berganti panas pun ikut menjadi saksi mereka dalam aksi peduli bencana kemanusiaan melalui jalur seni musik.
”Satukan Nada Wujudkan Bantuan Untuk Sesama”, menjadi roh penyemangat para musisi untuk musik amal peduli bencana banjir yang menimpa Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak.
Menurut Fadly, event ini secara spontan terlintas datang dari sekumpulan pemuda Forum Silaturahmi Warga Solong atau dikenal dengan (Forsila Warso) dan Organisasi Kepemudaan Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang. Tak disangka, event ini mendapatkan support yang luar biasa dari masyarakat sekitar, berbagai peralatan musik mulai dari sound system dan perlengkapan lainnya hingga talent pengisi acara ikut bepartisipasi dengan sukarela.
”Kami lakukan ini untuk meringankan saudara kita yang terkena bencana di Tangerang dan Lebak. Alhamdulillah teman-teman musisi berantusias dan acara berlangsung sukses dan sesuai rencana” ujar Hendra Ceper dan Revi, vocalist asal Tangerang.
Hasil dari kegiatan penggalangan dana ini terkumpul donasi hingga mencapai Rp 10.259.000. Selain itu, terkumpul santunan berupa pakaian, makanan mie instan dan sembako lainnya, ujar Riyan, salah satu bendahara donasi event.
Rencana penyaluran akan di bagi dua, untuk korban bencana di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak. Harapan dari musisi Tangerang, dengan adanya penyaluran bantuan penggalangan dana ini bisa meringankan korban yang terdampak bencana.
Melalui acara musik seperti ini selain untuk menyalurkan bakat juga menjalin silaturahim, kerjasama yang bertujuan membangun rasa kepedulian kepada para korban bencana, jelas Agus .( dimas)
LEBAK, lensafokus.id - Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, meninjau beberapa lokasi bekas banjir bandang yang menimpa sebagian masyarakat Kabupaten Lebak, Banten. Kabareskim Polri, saat melakukan peninjauan di dampingi Wakapolda Banten, Brigjen Pol. Tomex Korniawan, Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, Kapolres Lebak, AKBP. Firman Andreanto, Para PJU Bareskrim Polri, Kakansar Provinsi Banten, Ketua Bhayangkari PG 02 Bareskrim dan pejabat lainya, meninjau posko induk terpadu tanggap bencana banjir di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Minggu (5/1/2020).
Lebak, Lensa Fokus;- Ini peristiwa langka. Selintas, rada aneh juga. Banjir bandang yang menerjang Kampung Somang, Desa Sukarame dan Sukajaya, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, selain menyebabkan ratusan rumah rusak berat dan ringan serta puluhan rumah lainnya hanyut, ternyata menyeret puluhan mobil yang sedang terparkir di jalan.
Sementara, dua unit mobil; Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, masuk ke dalam rumah Abah Jali, 65 tahun, yang letaknya tidak jauh dari jembatan gantung kampung somang yang putus. Kedua unit kendaraan itu, terparkir di dalam rumah. “Selintas rada enah juga. Dua mobil itu bisa masuk ke dalam kamar dan terparkir rapih. Sekalipun kondisi mobil tersebut, rusak. Padahal rumah saya terhalang oleh warung yang berada di pinggir jalan dan enam rumah lainnya”, jelas Abah Jali di lokasi bencana, Kamis (2/01).
Menurut abah Jali, saat banjir datang pada hari Rabu (1/1), sedang di warung yang terletak di jalan, tidak jauh dari jembatan gantung. Ia duduk sambil ngopi pagi, menunggu pembeli. Hujan turun yang tidak begitu deras sejak semalaman, membuat penduduk jarang yang keluar rumah.
Sekitar pukul 8.15 WIB tiba-tiba air naik, sebatas mata kaki. Masyarakat Kampung Somang, awalnya tidak khawatir dengan banjir seperti itu, karena sudah akrab dengan keseharian dengan kali Ciberang. Namun, sesaat kemudian, terdengar suara bergemuruh. Air bah yang begitu deras bercampur lumpur dan material seperti kayu-kayu besar dan bambu, menghantam jembatan. Air itu begitu deras dan menakutkan. Warga berlarian ketempat yang lebih tinggi, ke jalan raya Sajira.
Dari kejauhan, nampak kendaraan truk berisi muatan penuh tabung gas elpiji mengambang. Truk itu menghantam bentangan kawat jembatan dan mengeluarkan suara yang cukup keras. Dan jembatan itu pun putus. Sementara material pepohonan berikutya datang lagi menghantam warung milik abah Jali dan enam rumah lainya yang berada di depan dan sisi samping kanan rumah Abah Jali. Enam rumah itu pun roboh dan hanyut terseret banjir yang tersisa hanya pondasinya. Sementara, rumah Abah Jali, masih utuh berdiri kendatipun beberapa bagian temboknya jebol.
Abah Jali bersama keluarganya, mengungsi ke rumah kerabatnya di pinggir jalan raya Sajira. Rumah beserta seisinya ditinggalkan. Sore hari, setelah air mulai surut, ia menengok rumah, ternyata sudah ada dua mobil; Toyota Avanza Nomor Polisi F 1705 FX dan Daihatsu Xenia Nomor Pol. F 1629 DL, serta satu unit motor Honda A 2057 RX, terparkir di dalam rumah. Sedangkan satu unit lagi, mobil Suzuki Ertiga milik tetangganya, hanyut terbawa arus.
Diduga mobil yang terpakir di jalan raya ini, terserat arus banjir dan melewati bekas enam rumah dan satu warung yang sudah roboh. Kemudian mobil itu, menghantam kusen jendela dan jebol, lalu masuk ke dalam rumah.---( dimas/em)
Rangkasbitung, Lensa Fokus; Memasuki awal tahun baru 2020, Rabu (1/01), sebanyak enam Kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak, Banten, di terjang banjir bandang akibat meluapnya sungai Ciberang dan Cidurian serta longsor. Hujan turun dengan intesitas tinggi menjelang pergantian tahun di wilayah bagian tengah Kabupaten Lebak mengakibatkan banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah. Kecamatan yang tertimpa banjir dan longsor itu, yaitu; Kecamatan Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga.
Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, bersama Forkopimda setelah mendapat laporan dari para camat, Rabu (01/01), langsung meninjau lokasi bencana dan mengintruksikan kepada para OPD di Kabupaten Lebak untuk segera memberikan pertolongan dan bantuan kepada para korban.
Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, meminta kepada seluruh warga, khususnya yang terkena musibah agar tetap waspada dan segera menyelamatkan jiwa terlebih dahulu khawatir ada bencana susulan, karena saat ini masih musim hujan. Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia, menyampaikan terimakasih kepada jajaran TNI/Polri, Ormas, Relawan, masyarakat dan seluruh pihak yang telah tanggap dalam melakukan pertolongan pertama terhadap masyarakat yang terkena musibah.
Pemkab Lebak dan sejumlah relawan saat ini tengah mendistribusikan kebutuhan pokok dan mendirikan posko kesehatan serta dapur umum di beberapa titik lokasi bencana untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi korban bencana.
Kabag Humas Setda Lebak, Eka Prasetiawan, menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Lebak bersama para relawan sudah membangun 7 posko pengungsian untuk menampung 427 KK yang tersebar di gedung PGRI Kecamatan Sajira, Posko di Desa Cibungur, Kecamatan Sajira, Posko di Desa Bungur Mekar, Pokso di Kp. Kadu Luhur, Desa Tambak dan Posko di Desa Mayak, Kecamatan Curugbitung.
Sedangkan, adanya laporan dua orang warga Kp. Bungawari, Desa Banjarsari, Kecamatan Labakgedong, yang dinyatakan hilang dan diduga terbawa arus banjir atau tertimbun longsoran, masih dalam tahap pencarian TIMSAR, jelas Eka Prasetiawan.
Data sementara yang diperoleh Lensa Fokus, total desa terdampak sebanyak 17 desa dengan jumlah kerusakan; 1.747 rumah terendam, 135 rumah rusak berat, 185 rumah rusak ringan dan 17 rumah hanyut terbawa derasnya banjir bandang.
Selain itu, infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang tersebut sebanyak 14 buah jembatan rusak/putus dan amblasnya beberapa ruas jalan. Jembatan yang rusak itu sebagai berikut; jembatan permanen di Desa Sajira, Kecamatan Sajira, jembatan permanen di Kampung Muara, Kecamatan Lebakgedong dan jembatan gantung di kampung Leuwi Sieun Desa Candi, Kecamatan Curugbitung.
Kemudian, jembatan gantung di kampung Nganceng, jembatan gantung Kp. Nunggul, jembatan gantung Belahayang, jembatan gantung Pasir Eurih, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, jembatan gantung di Desa Bintangresmi, Jembatan gantung di Haur Gajrug, Jembatan gantung di Desa Luhur Jaya, Kecamatan Cipanas dan jembatan gantung di Desa Tanjusari, Kecamatan Maja. Hingga saat ini nilai kerugian kerusakan rumah, gedung sekolah, jembatan, jalan dan fasilitas umum lainnya masih dalam perhitungan.—( dimas/em)
Malingping, Lensa Fokus, Menyambut tahun baru 2020, warga Kecamatan Malingping, menggelar istigosah. Para pemuka agama, tokoh masyarakat dan santri dari berbagai pondok pesantren berkumpul di alun-alun Malingping, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Selasa malam (31/12).
Camat Malingping, Drs. Cece Syahroni, bersama Dan Ramil Malingping, Kapten Inf. Supriatna dan Kapolsek Malingping, Kompol, H. Budi Warsa, hadir bersama ribuan jamaah. Para jamaah nampak khusyu, melantunkan kalimat takbir dan tahmid, serta kalimat Hasbunallah Wani’mal wakil, ni’mal maula wani’mannasyir, yang dipimpin KH. Naim, dari Lebak Jaha. Istigoshah yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB berakhir pada pukul 23.00 WB. Sementara yang memimpin doa, KH. Arhadi, pemimpin Ponpes di Desa Gemrong.
Menyambut malam tahun baru di wilayah Malingping, Banten Selatan, kali ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, ramai dengan suara mercon, pesta kembang api dan pawai kendaraan bermotor. Namun, di tahun ini, ribuan masyarakat Banten Selatan, duduk bersimpuh di lantai, di halaman Masjid Baiturrahim, di alun-alun Malingping, berdzikir seraya memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT untuk diberikan kemudahan dan kesuksesan dalam berbagai perjalanan kehidupan di tahun 2020.
Camat Malingping, Cece Syahroni, usai Istigoshah mengatakan, sesuai dengan surat edaran Bupati Lebak, Hj, Iti Oktavia Jayabaya, SE, di malam pergantian tahun ini tidak melakukan hura-hura, tidak melakukan pawai kendaraan bermotor dan tidak menyalakan petasan atau pesta kembang api. Malam pergantian tahun baru, di isi dengan kegiatan keagamaan dan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
”Alhamdulillah, para tokoh agama, pemuka masyarakat dan warga serta para santri berkumpul di alun- alun Malingping, melakukan istigoshah. Semoga dengan kegiatan ini, pada tahun 2020 wilayah Malingping, Kabupaten Lebak, menjadi lebih maju, mandiri dan masyarakatnya sejahtera.”, kata Cece Syahroni.
Menurut Camat Cece, sekalipun tidak ada panggung hiburan dan keramaian terutama di sekitar kawasan wisata pantai, seluruh perangkat daerah (ASN) di wilayah Malingping, bersama TNI/POLRI dan Pol PP tetap melaksanakan pengamanan malam pergantian tahun baru. —( dimas/em)
LEBAK, lensafokus.id - Bupati Lebak Hj Iti Octavia Jayabaya mengajak masyarakat indonesia dan masyarakat kabupaten Lebak Banten untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta untuk menolak perbuatan atau aksi yang bersifat Radikalisme serta Terorisme yang menyebabkan perpecahan bangsa Indonesia